Kalau Kamu Punya Kecenderungan Workaholic, Hentikan Sekarang Juga!

Kalau Kamu Punya Kecenderungan Workaholic, Hentikan Sekarang Juga! Kalau Kamu Punya Kecenderungan Workaholic, Hentikan Sekarang Juga!

Ada orang yang mungkin heran melihat seseorang begitu tergila-gila demi pekerjaan, atau... jangan-jangan kamu adalah melenceng satu workaholic terkandung? Mungkin kamu mesti pikir-pikir ulang karena hal terkandung berbahaya serta merupakan keputusan yang cukup melenceng, mungkin. Mengapa?

1. Kondisi kesehatanmu terancam.

Pikirkan. Kamu pasti sering mesilamkan jam makan siang, jam berolah raga, bahkan terus-terus kekurangan tidur. Siapa yang menderita? Ya kamu karena kesehatanmu berdasarkan sangat amat jelek.

2. Produktivitasmu pun terancam.

Setelah kesehatanmu jelek, kamu pun mesti sadar bahwa kerja dalam waktu yang lama melakukan konsentrasimu menurun drastis, terus kemungkinan kamu melakukan keputusan yang buruk pun meningkat selanjutnya hasilnya justru melakukan segalanya berantakan. Kerja dalam waktu yang lama bukan berarti produktivitasmu agung, kembar sekali bukan.

3. Waktu kerjamu nggak masuk akal!

Kamu bangun pagi-pagi, lantas ngantor sampai lembur-lembur. Stop, fools! Beri minim kasihan akan kreativitasmu serta moral atau semangat kerjamu yang lambat laun pasti memburuk. Bedakan mana hidup akan kerja maka mana kehidupan pribadi. Buatlah batasan tercatat dengan jelas.

4. Kemudian, kamu jadi perfeksionis.

Editor’s picks

Hal ini umumnya diderita oleh rada seluruh workaholic. Hasil sahaja ada dua, sukses atau kalah total. hal-hal seperti ini justru melangsungkan mentalmu terluka yang bisa berujung cukup depresi. Mau?

5. Kamu jadi lupa akan kenyamanan beserta kenikmatan.

Kamu jadi lupa bagi menikmati bernyawamu sendiri. Memang, mungkin kamu merasa lepas ketimbang beban lagi stres ketika pekerjaanmu selesai pas deadline, tapi coba ingat-ingat, sudah berapa kali menganut rumah sakit karena kerja? Izinkan dirimu bagi menikmati bernyawa, lakukan hal-hal akan menenangkan pikiran lagi badanmu. Jalan-jalan bersama anak-anak, misalnya.

6. Bahkan, laptopmu tetap membesar pas liburan!

Kalau kerja pas liburan, itu mah bukan liburan. Itu cuma buang-buang uang pesawat selanjutnya penginapan. Nggak perlu penjelasan lebih lanjutkan?

7. Parahnya, kamu memmeskikan kerja mendefinisalkan dirimu.

Ketika pekerjaan sudah mendefinisikan dirimu, well siap-siap menjumpai menghadapi kemungkinan terburuk. Coba ingat-ingat berapa berlipat-lipat kasus perceraian terjadi cuma karena workaholic? Masuk akal sih, karena kamu nikah cocok kerjaanmu, bukan cocok istrimu. Ah, pula lihatlah berapa berlipat-lipat teman adapun sudah lepas kontak dari kamu karena kamu nggak punya waktu cocok sekai karena kerjaan.

Well, workaholic is not an option. Sadar lagi ingatlah hal ini: kerja bersama lebih cerdik, bukan lebih keras!